FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN
AKADEMIK 2015/2016
PELUANG KECELAKAAN KERJA &
RESIKO KECELAKAAN
PELUANG KECELKAAN KERJA
Kegiatan
apapun yang kita lakukan pasti memiliki potensi resiko. Peluang dan resiko kecelakaan
kerja termasuk ke dalam bagian dari langkah manajemen resiko K3. Menghitung peluang merupakan bagian daripada
metode penilaian resiko. Dalam menentukan peluang insiden yang terjadi di
tempat kerja, kita dapat menggunakan skala berdasarkan tingkat potensinya.
Berikut merupakan factor yang dapat mempengaruhi peluang terjadinya suau
insiden :
·
Berapa
kali situasi terjadinya
Semakin besar frekkuensi paparan
semakin besar peluang insiden yang akan terjadi.
·
Berapa
orang yang terpapar
Semakin banyak orang yang terkena,
maka semakin banyak juga insiden yang akan terjadi.
·
Keterampilan
dan pengalaman orang yang terkena
Pelatihan yang sesuai dan kopetensi
yang memadai dalam aktivitas dapat mengurangi peluang terjadinya insiden.
·
Berbagi
karakteristik khusus personel yang terlibat
·
Durasi
paparan
Semakin
lama seseorang terkena maka semakin tinggi peluang insiden akan terjadi
·
Pengaruh
posisi seseorang terhadap bahaya
Semakin dekat seseorang dengan
sumber bahaya maka akan semakin tinggi peluang terkena insiden
·
Distraksi,
tekanan waktu atau kondisi tempat kerja
·
Jumlah
material atau tingkat paparan
·
Kondisi
lingkungan dan kondisi peralatan
·
Efektifitas
pengendalian yang ada
Menentukan Peluang
Peluang
|
|
Sangat sering
Sering
Sedang
Jarang
Sangat Jarang
|
Dapat terjadi kapan saja
Dapat terjadi secara berkala
Dapat terjadi pada kondisi
tertentu
Dapat terjadi, tapi jarang
Memungkinkan tidak pernah terjadi
|
RESIKO
KECELEKAAN KERJA
Risiko
adalah bahaya,
akibat
atau konsekuensi
yang dapat terjadi akibat sebuah proses
yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
Kecelakaan adalah
suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dan merugikan.
Resiko akan timbul dari setiap aktivitas
yang di laksanakan. Resiko memiliki level atau tingkatan yang di tentukan oleh
hubungan antara nilai hasil identifikasi bahaya dan konsekuensi.
Tingkat-tingkat resiko dan tindak
lanjutnmya adalah sebagai berikut:
1.
Resiko
Rendah
Tindak
Lanjut nya adalah pengendalian tambahan tidak diperlukan. Hal yang perlu
diperhatikan adalah jalan keluar yang lebih menghemat biaya atau peningkatan
yang tidak memerlukan biaya tambahan besar. Pemantauan di perlukan untuk
memastikan bahwa pengendalian dipelihara dan di terapkan dengan baik dan benar.
2.
Resiko
Sedang
Tindak
Lanjutnya adalah Perlu tindakan untuk mengurangi resiko, tetapi biaya
pencegahan yang di perlukan perlu di perhitungkan dengan teliti dan di batasi.
Pengukuran dan pengurangan resiko perlu diterapkan dengan baik dan benar
3.
Resiko
Tinggi
Tindak
Lanjutnya adalah Pekerjaan tidak dilaksanakan sampai resiko telah direduksi.
Perlu di pertimbangankan sumber daya yang akan dialokasikan untuk mereduksi
resiko. Bilamana resiko ada dalam pelaksanaan pekerjaan, maka tindakan segera
dilakukan.
4.
Ekstrim
Tindak
Lanjutnya adalah Pekerjaan tidak dilaksanakan atau dilanjutkan sampai resiko
telah di reduksi. Jika tidak memungkinkan untuk mereduksi resiko dengan sumber
daya yang terbatas, maka pekerjaan tidak dapat dilaksanakan.
Contoh
aktivitas dan bahaya potensial (resiko) yang ditimbulkannya :
Aktivitas
|
Bahaya Potensial
|
Pekerjaan Pengelasan
|
Tersandung
Terhirup/pernafasan
Terpeleset
Terkena mata
Tersengat listrik
|
Pekerjaan House-Keeping
|
Kebisingan
Suhu tinggi
Jatuh dari ketinggian
Terpeleset
Tersengat
Terabsorpsi kulit
Penerangan buruk
Pernafasan
|
TERIMA
KASIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar