Jumat, 01 April 2016

PELUANG KECELAKAAN KERJA & RESIKO KECELAKAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2015/2016

PELUANG KECELAKAAN KERJA & RESIKO KECELAKAAN

PELUANG KECELKAAN KERJA
Kegiatan apapun yang kita lakukan pasti memiliki potensi resiko. Peluang dan resiko kecelakaan kerja termasuk ke dalam bagian dari langkah manajemen resiko K3. Menghitung peluang merupakan bagian daripada metode penilaian resiko. Dalam menentukan peluang insiden yang terjadi di tempat kerja, kita dapat menggunakan skala berdasarkan tingkat potensinya. Berikut merupakan factor yang dapat mempengaruhi peluang terjadinya suau insiden :
·         Berapa kali situasi terjadinya
Semakin besar frekkuensi paparan semakin besar peluang insiden yang akan terjadi.
·         Berapa orang yang terpapar
Semakin banyak orang yang terkena, maka semakin banyak juga insiden yang akan terjadi.
·         Keterampilan dan pengalaman orang yang terkena
Pelatihan yang sesuai dan kopetensi yang memadai dalam aktivitas dapat mengurangi peluang terjadinya insiden.
·         Berbagi karakteristik khusus personel yang terlibat
·         Durasi paparan
Semakin lama seseorang terkena maka semakin tinggi peluang insiden akan terjadi
·         Pengaruh posisi seseorang terhadap bahaya
Semakin dekat seseorang dengan sumber bahaya maka akan semakin tinggi peluang terkena insiden
·         Distraksi, tekanan waktu atau kondisi tempat kerja
·         Jumlah material atau tingkat paparan
·         Kondisi lingkungan dan kondisi peralatan
·         Efektifitas pengendalian yang ada
Menentukan Peluang
Peluang
Sangat sering
Sering
Sedang
Jarang
Sangat Jarang
Dapat terjadi kapan saja
Dapat terjadi secara berkala
Dapat terjadi pada kondisi tertentu
Dapat terjadi, tapi jarang
Memungkinkan tidak pernah terjadi

RESIKO KECELEKAAN KERJA
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dan merugikan.
Resiko akan timbul dari setiap aktivitas yang di laksanakan. Resiko memiliki level atau tingkatan yang di tentukan oleh hubungan antara nilai hasil identifikasi bahaya dan konsekuensi.
Tingkat-tingkat resiko dan tindak lanjutnmya adalah sebagai berikut:
1.      Resiko Rendah
Tindak Lanjut nya adalah pengendalian tambahan tidak diperlukan. Hal yang perlu diperhatikan adalah jalan keluar yang lebih menghemat biaya atau peningkatan yang tidak memerlukan biaya tambahan besar. Pemantauan di perlukan untuk memastikan bahwa pengendalian dipelihara dan di terapkan dengan baik dan benar.
2.      Resiko Sedang
Tindak Lanjutnya adalah Perlu tindakan untuk mengurangi resiko, tetapi biaya pencegahan yang di perlukan perlu di perhitungkan dengan teliti dan di batasi. Pengukuran dan pengurangan resiko perlu diterapkan dengan baik dan benar
3.      Resiko Tinggi
Tindak Lanjutnya adalah Pekerjaan tidak dilaksanakan sampai resiko telah direduksi. Perlu di pertimbangankan sumber daya yang akan dialokasikan untuk mereduksi resiko. Bilamana resiko ada dalam pelaksanaan pekerjaan, maka tindakan segera dilakukan.
4.      Ekstrim
Tindak Lanjutnya adalah Pekerjaan tidak dilaksanakan atau dilanjutkan sampai resiko telah di reduksi. Jika tidak memungkinkan untuk mereduksi resiko dengan sumber daya yang terbatas, maka pekerjaan tidak dapat dilaksanakan.
Contoh aktivitas dan bahaya potensial (resiko) yang ditimbulkannya :
Aktivitas
Bahaya Potensial
Pekerjaan Pengelasan
Tersandung
Terhirup/pernafasan
Terpeleset
Terkena mata
Tersengat listrik
Pekerjaan House-Keeping
Kebisingan
Suhu tinggi
Jatuh dari ketinggian
Terpeleset
Tersengat
Terabsorpsi kulit
Penerangan buruk
Pernafasan


TERIMA KASIH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar